Daftar Isi
Titiek Puspa adalah salah satu legenda musik Indonesia yang namanya abadi dalam sejarah seni tanah air. Lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, ia dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan aktris berbakat yang karyanya masih dikenang hingga kini. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup, karier, dan warisan Titiek Puspa bagi dunia hiburan Indonesia.
Profil Singkat Titiek Puspa
Informasi | Detail |
---|---|
Nama Lahir | Sudarwati (berganti menjadi Kadarwati, lalu Sumarti) |
Nama Panggung | Titiek Puspa (diambil dari nama panggilan “Titiek” + nama ayah “Puspa”) |
Tanggal Lahir | 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan |
Meninggal | 10 April 2025 (pendarahan otak) di Jakarta, usia 87 tahun |
Karya Terkenal | “Kupu-Kupu Malam”, “Bing”, “Si Hitam”, “Apanya Dong” |
Prestasi | Penyanyi Istana pertama, pencipta lagu legendaris, aktris berbakat |
Masa Kecil dan Awal Karier
Titiek Puspa terlahir dalam keluarga sederhana. Meski awalnya bercita-cita menjadi guru taman kanak-kanak, bakat menyanyinya yang luar biasa membawanya ke dunia tarik suara. Pada usia 14 tahun, ia mulai mengikuti lomba menyanyi dan memenangkan kompetisi Bintang Radio RRI Semarang pada tahun 1954.
Karena orang tuanya tidak mendukung karier musiknya, Titiek menggunakan nama samaran “Titiek Puspa” untuk tetap tampil di panggung. Nama ini kemudian melekat padanya sepanjang kariernya.
Puncak Karier di Dunia Musik
Titiek Puspa menjadi salah satu penyanyi paling berpengaruh di Indonesia. Beberapa pencapaiannya antara lain:
Fakta Unik:
“Ayahku marah besar saat tahu aku ikut lomba menyanyi. Tapi Bung Karno sendiri yang memintaku tampil di Istana!” — Titiek Puspa dalam wawancara 2018.
Mahakarya Lagu yang Abadi
Lagu | Tahun | Fakta Menarik |
---|---|---|
“Si Hitam” | 1963 | Lagu pertama ciptaannya, populer di kalangan tentara |
“Kupu-Kupu Malam” | 1970-an | Mengisahkan kehidupan pekerja seks dengan empati |
“Bing” | 1980-an | Dedikasi untuk Bing Slamet, sahabatnya |
Selain menyanyi, Titiek juga aktif menciptakan lagu untuk penyanyi lain, seperti “Gang Kelinci” yang dipopulerkan oleh Lili Suryani.
Ventura di Dunia Akting
Titiek Puspa tidak hanya sukses di dunia musik, tetapi juga di layar lebar. Beberapa film yang ia bintangi antara lain:
- Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1966).
- Ini Kisah Tiga Dara (2014), di mana ia dinominasikan sebagai Aktris Pendukung Terbaik di Piala Citra.
Perjuangan Melawan Kanker & Momen Haru
Tahun | Peristiwa |
---|---|
2009 | Didiagnosis kanker serviks stadium 1, sembuh setelah 2 bulan kemoterapi di Singapura. |
2014 | Membentuk grup vokal anak Duta Cinta karena prihatin lagu anak hilang dari pasaran. |
2025 | Meninggal setelah syuting acara TV, sempat berpesan: “Jaga warisan musik Indonesia!” |
Titiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, akibat pendarahan otak. Ia dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, dengan dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan penggemarnya.

Warisan Titiek Puspa bagi dunia musik Indonesia tidak ternilai. Lagu-lagunya masih sering dinyanyikan, dan semangatnya dalam berkarya menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Kesimpulan
Titiek Puspa, yang lahir pada 1 November 1937, adalah legenda musik Indonesia yang karyanya abadi. Dari penyanyi cilik di RRI Semarang hingga menjadi ikon lintas generasi, perjalanannya penuh dengan dedikasi dan prestasi. Meski telah tiada, namanya tetap hidup melalui lagu-lagu dan film yang ia tinggalkan.
“Seni adalah jiwa saya, dan saya ingin dikenang melalui karya.”
— Titiek Puspa
Fakta Mengejutkan Tentang Titiek Puspa
- Nama Panggungnya Diberikan Presiden Soekarno
Saat tampil di Istana, Bung Karno memanggilnya “Titiek Puspa”, dan nama itu resmi dipakai. - Pernah Jadi Caleg
Di era Orde Baru, ia masuk daftar caleg Golkar tapi mengaku: “Saya cuma mau ketemu fans!” - Menulis 61 Lagu Saat Kemoterapi
Selama di RS Mount Elizabeth, ia menciptakan puluhan lagu termasuk “Doa untuk Kanker”. - Awet Muda di Usia 80+
Tetap energik di panggung dengan gaya rambut pendek dan kebaya warna-warni. - Dimakamkan dengan Lagu “Bing”
Upacara pemakamannya diiringi lagu dedikasinya untuk Bing Slamet.
Referensi:
Wikipedia, Detik, Kompas, dan sumber terpercaya lainnya.