Daftar Isi
Dewi Yull, nama yang tak asing di telinga pencinta musik dan film Indonesia. Dengan karir yang membentang lebih dari empat dekade, wanita kelahiran Cirebon, 10 Juni 1961 ini telah menjadi ikon industri hiburan tanah air. Dari panggung musik hingga layar lebar, perjalanannya penuh dengan torehan prestasi dan kisah inspiratif.
Profil Dewi Yull | Detail |
---|---|
Nama Lengkap | Raden Ajeng Hj Dewi Pudjijati |
Nama Panggung | Dewi Yull |
Tanggal Lahir | 10 Juni 1961 |
Asal | Cirebon, Jawa Barat |
Pekerjaan | Penyanyi, Aktris |
Tahun Aktif | 1978–sekarang |
Pasangan | Ray Sahetapy (1981–2004), Srikaton (2008–sekarang) |
Anak | 4 orang (termasuk almarhumah Gisca Putri Agustina Sahetapy) |
Prestasi | Juara 4 Lomba Penyanyi Nasional 1977, Nominasi Piala Citra FFI |
Referensi | Wikipedia Dewi Yull |
Awal Karir: Dari Lomba Menyanyi hingga Layar Lebar
Dewi Yull memulai karirnya di dunia hiburan dengan mengikuti Lomba Penyanyi Tingkat Nasional pada 1977. Meski hanya meraih posisi keempat, prestasinya membuka pintu menuju industri musik. Suara emasnya yang khas dan kemampuan vokal yang memukau membuatnya cepat dikenal. Tak lama setelah itu, ia merambah dunia akting dengan membintangi film Gadis (1980), di mana ia beradu akting dengan Ray Sahetapy, yang kelak menjadi suaminya.
Puncak Popularitas: Losmen, Film, dan Duet Legendaris
Salah satu peran yang mengukuhkan namanya adalah sebagai Jeng Sri dalam sinetron Losmen (1986). Karakternya yang kuat dan aktingnya yang natural membuatnya digemari penonton. Di dunia musik, ia terkenal berkat duetnya dengan Broery Marantika dalam lagu Jangan Ada Dusta Diantara Kita serta kolaborasi dengan Oddie Agam di Kesempatan. Lagu-lagunya masih sering diputar hingga kini, membuktikan betapa timeless karya-karyanya.
Kehidupan Pribadi: Cinta, Keluarga, dan Ujian Hidup
Dewi Yull menikah dengan Ray Sahetapy pada 1981 dan dikaruniai empat orang anak. Namun, pernikahan mereka berakhir pada 2004 setelah 23 tahun berjalan. Meski berpisah, hubungan mereka tetap harmonis, terlihat saat Dewi hadir dalam pemakaman Ray pada 2025. Salah satu ujian terberat dalam hidupnya adalah kepergian putri sulungnya, Gisca Putri, pada 2010.
Tetap Eksis di Usia Senja
Kini, di usianya yang ke-63, Dewi Yull masih aktif bernyanyi dan sesekali muncul di acara televisi. Ia juga kerap diundang sebagai bintang tamu dalam berbagai acara musik nostalgia. Meski tak lagi berada di puncak popularitas, namanya tetap dihormati sebagai salah satu legenda hiburan Indonesia.
Dewi Yull adalah bukti bahwa bakat sejati tak pernah pudar oleh waktu. Dari panggung nasional hingga layar kaca, ia telah memberikan begitu banyak karya yang terus dikenang. Sosoknya tak hanya menginspirasi generasi muda, tetapi juga mengingatkan kita akan keindahan musik dan film Indonesia di masa kejayaannya.